BAHASA ETNIS DI PULAU JAWA
Laporan
Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Filsafat Ilmu
pada Program Pascasarjana Jurusan Pendidikan IPS
Disusun Oleh :
1. Acep Ujib Sujono 12870038
2. Lan Lan Risdiana 12870037
PROGRAM PASCASARJANA JURUSAN PENDIDIKAN
IPS
STKIP PASUNDAN CIMAHI
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat taufik dan hidayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas laporan mengenai “Bahasa Etnis di Pulau Jawa” dengan baik dan lancar.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Teori
Sosiologi dan antropologi pada Program Pascasarjana STKIP Pasundan Cimahi.
Disadari bahwa laporan ini tidak akan berhasil tanpa
bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka,
atas selesainya penyusunan laoporan ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya:
a.
Allah SWT
b.
Prof. Dr. H.
Endang Komara, Drs. M.Si selaku Dosen Mata Kuliah Teori Sosiologi dan
Antropologi
c.
Rekan-rekan
Kami
menyadari bahwa keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, telah menjauhkan laporan ini dari kesempurnaan. Untuk itu
sumbang saran serta kritik yang membangun dari para pembaca senantiasa kami harapkan.
Akhirnya besar harapan kami,
laporan ini dapat memberi mamfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua
pembaca.
Cimahi, Desember
2012
Penyusun
LAPORAN
BAHASA ETNIS DI PULAU JAWA
Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk
memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi
yang kompleks, dan sebuah bahasa
adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa
disebut dengan linguistik. Hal yang tidak mungkin untuk mengetahui secara
tepat berapa banyak bahasa yang ada di dunia, dan jumlahnya bergantung kepada
suatu perubahan sembarang antara perbedaan bahasa dan dialek. Namun,
perkiraan beragam antara sekitar 6.000-7.000 bahasa. Bahasa
alami adalah bicara
atau bahasa isyarat, tapi setiap bahasa dapat disandikan ke dalam
media kedua menggunakan auditori, visual atau taktil stimuli, sebagai contoh dalam tulisan
grafis, braille,
atau siulan. Hal ini karena bahasa
manusia adalah modalitas-independen. Bila digunakan sebagai konsep umum,
"bahasa" bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk
dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk
menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut, atau sekumpulan
pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut.
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk 136 juta, pulau ini merupakan
pulau berpenduduk terpadat di dunia dan merupakan salah satu wilayah
berpenduduk terpadat di dunia. Pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia. Ibu kota
Indonesia, Jakarta,
terletak di Jawa bagian barat. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di pulau
ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaanHindu-Buddha, kesultanan Islam, pemerintahan
kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pulau ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan
ekonomi Indonesia.
Jawa adalah pulau yang sebagian besar
terbentuk dari aktivitas vulkanik, merupakan pulau ketiga belas terbesar di dunia,
dan terbesar kelima di Indonesia. Deretan gunung-gunung berapi membentuk
jajaran yang terbentang dari timur hingga barat pulau ini. Terdapat tiga bahasa
utama di pulau ini, namun mayoritas penduduk menggunakan bahasa Jawa.
Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu dari 60 juta penduduk Indonesia, dan sebagian
besar penuturnya berdiam di pulau Jawa. Sebagian besar penduduk adalah bilingual,
yang berbahasa Indonesia baik sebagai bahasa pertama
maupun kedua. Sebagian besar penduduk Jawa adalah Muslim, namun
terdapat beragam aliran kepercayaan, agama, kelompok etnis, serta budaya di
pulau ini.
Bahasa
Jawa (bahasa Jawa: basa Jawa) adalah bahasa yang
digunakan penduduk suku bangsa Jawa di Jawa Tengah,Yogyakarta&Jawa Timur.
Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa
daerah lain seperti di Banten terutama kota Serang,
kabupaten
Serang, kota Cilegon dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat
khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara Karawang, Subang,
Indramayu, kota
Cirebon dan kabupaten Cirebon.
B.
Daftar Bahasa
di Jawa
1.
Bahasa Baduy
Bahasa Baduy adalah bahasa yang digunakan suku Baduy[1].
Penuturnya tersebar di gunung Kendeng, Rangkasbitung, Lebak; Pandeglang; dan Sukabumi. Penuturnya berjumlah kira-kira 20 000
orang.
Dari segi linguistik,
bahasa Baduy bukan dialek dari bahasa
Sunda, tapi dimasukkan ke dalam suaturumpun bahasa Sunda,
yang sendirinya merupakan kelompok dalam rumpun bahasa Melayu-Sumbawa di cabang
Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia.
2.
Bahasa Betawi
Bahasa Betawi atau Melayu Dialek Jakarta
atau Melayu Batavia (bew) adalah sebuah bahasa yang
merupakan anak bahasa dari Melayu. Mereka yang menggunakan bahasa ini dinamakan orang
Betawi. Bahasa ini hampir seusia dengan nama daerah tempat bahasa ini
dikembangkan, yaitu Jakarta.
Bahasa Betawi adalah bahasa kreol (Siregar, 2005)
yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar
ditambah dengan unsur-unsur bahasa Sunda, bahasa Bali,
bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa
Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa
Belanda dan bahasa Portugis. Bahasa ini pada awalnya dipakai
oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa awal perkembangan
Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya.
Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa
ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur
linguistik penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan awalan me-, penggunaan akhiran -in (pengaruh bahasa Bali), serta
peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /ɛ/ pada beberapa
dialek lokal.
3.
Bahasa Javindo
Javindo, juga dikenal dengan istilah peyoratifKrontjong, merupakan bahasa Kreol Belanda
yang dituturkan di Jawa,
Indonesia.
Nama Javindo merupakan portmanteauJava
(Jawa) dan Indo, kata Belanda untuk campuran
keturunan Indonesia dan Belanda.
Javindo harap jangan dikelirukan dengan bahasa
Pecok, bahasa Kreol Belanda-Melayu yang juga dituturkan di Indonesia.
4.
Bahasa Jawa
Bahasa Jawa (bahasa Jawa: basa
Jawa ) adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa
Jawa di Jawa Tengah,Yogyakarta&Jawa Timur.
Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa
daerah lain seperti di Banten terutama kota Serang,
kabupaten
Serang, kota Cilegon dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat
khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara Karawang, Subang,
Indramayu, kota
Cirebon dan kabupaten Cirebon.
5.
Bahasa Kangean
Bahasa
Kangean adalah bahasa yang digunakan suku Kangean[1].
Penuturnya tersebar di kepulauanKangean. Bahasa ini termasuk dalam
rumpun bahasa Austronesia.
6.
Bahasa Madura
Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan Suku Madura.
Bahasa Madura mempunyai penutur kurang lebih 14 juta orang [1],
dan terpusat di Pulau Madura, Ujung Timur Pulau Jawa atau di kawasan
yang disebut kawasan Tapal Kuda
terbentang dari Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi, Kepulauan
Masalembo, hingga Pulau Kalimantan.BahasaKangean,
walau serumpun, dianggap bahasa tersendiri.
Di
Pulau Kalimantan, masyarakat Madura terpusat di kawasan Sambas, Pontianak,
Bengkayang dan Ketapang, Kalimantan Barat, sedangkan di Kalimantan
Tengah mereka berkonsentrasi di daerah Kotawaringin Timur, Palangkaraya dan
Kapuas. Namun kebanyakan generasi muda Madura di kawasan ini sudah hilang
penguasaan terhadap bahasa ibu mereka.
7.
Bahasa Osing
Bahasa Osing adalah
bahasa yang dipertuturkan di daerah Banyuwangi,
Jawa Timur.
Secara linguistik,
bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Jawa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia.
Kata osing berasal dari
kata tusing dalam bahasa Bali,
bahasa daerah tetangganya, yang berarti "tidak".
8.
Bahasa Pecok
Bahasa Pecok (juga dieja sebagai Petjo atau Petjoh) merupakan sejenis bahasa
kreol yang digunakan oleh kalangan Eropa-Indonesia
(terutama kelompok Indo).
Bahasa ini banyak dituturkan pada masa abad ke-19 dan paruh pertama abad ke-20
di Hindia-Belanda,
dan kemudian berangsur-angsur melemah penggunaannya hingga akhir abad ke-20. Bahasa
Pecok merupakan bahasa Belanda yang mendapat pengaruh sangat kuat
dari bahasa Melayu Pasar
dan bahasa
Jawa. Penuturnya kebanyakan tinggal di Jawa pada masa lampau,
kemudian beralih ke Belanda setelah terjadi repatriasi
seusai Perang Kemerdekaan.
Bahasa
Pecok masih dituturkan oleh sekelompok generasi lanjut kalangan Eropa-Indonesia
di Belanda. Di Indonesia praktis sudah tidak dituturkan lagi, namun orang
kadang-kadang masih dapat mendengarnya dalam drama-drama mengenang revolusi
kemerdekaan sebagai bahasa yang diucapkan oleh para serdadu Belanda.
9.
Bahasa Sunda
Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini
dituturkan oleh sekitar 34 juta orang (sekitar 1 juta orang di luar negeri) dan
merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia.
Bahasa Sunda dituturkan di hampir seluruh provinsi Jawa Barat,
melebar hingga sebagian Jawa Tengah mulai dari Kali Pemali(Cipamali) di wilayah Brebes dan Majenang,
Cilacap, di kawasan provinsi Banten dan Jakarta, serta di seluruh provinsi di Indonesia dan
luar negeri yang menjadi daerah urbanisasi Suku Sunda.
Dari
segi linguistik,
bersama bahasa
Baduy, bahasa Sunda membentuk suaturumpun bahasa Sunda
yang dimasukkan ke dalam rumpun bahasa Melayu-Sumbawa.
10.
Bahasa tengger
Bahasa Tengger dituturkan di daerah Gunung Bromo yang termasuk wilayah Pasuruan, Probolinggo, Malang dan Lumajang.
Di
Pasuruan, cara Tengger ditemukan di
kecamatan Tosari, lalu di Probolinggo, daerah kecamatan Sukapura, sedangkan
Malang, cara Tengger dituturkan di wilayah desa Ngadas, kecamatan Poncokusumo.
Yang terakhir, di Lumajang dituturkan di wilayah Ranupane, kecamatan Senduro.
Secara
linguistik, bahasa Tengger termasuk rumpun bahasa Jawa dalam cabang Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia.
Ada
yang menganggap bahasa Tengger itu turunan basa Kawi dan banyak mempertahankan
kalimat-kalimat kuno yang sudah tak digunakan lagi dalam Bahasa Jawa modern.
Contoh :
a.
reang: aku, jika yang berbicara lelaki
b.
isun : aku, jika yang berbicara perempuan. Apabila abjad a dalam bahasa Jawa
modern dibaca O, di Tengger dibaca A.
11. Bahasa Indonesia Peranakan
Bahasa Indonesia Peranakan adalah bahasa kreol yang dituturkan orang Tionghoa Peranakan.
Penuturnya tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Bahasa ini merupakan bahasa kreol, karena pada dasarnya merupakan bahasa
Indonesia dan bahasa Jawa yang tercampur unsur-unsur bahasa Tionghoa
di dalamnya, terutama dari bahasa Hokkien.
No comments:
Post a Comment