STUDI KASUS PELANGGARAN
DISIPLIN SISWA
DI SMK NEGERI 1 CIANJUR
Proposal
Penelitian
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas syarat Mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ilmu
Sosial
Program
Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh :
Lan Lan
Risdiana
01020201080192
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SURYAKANCANA
CIANJUR
2010
Proposal
Penelitian ini di bimbing
Oleh:
Pembimbing I Pembimbing
II.
Drs. H. Iyep
Chandra Hermawan M.Pd Banan Sarkosih S.Pd. M.Pd
NIP.
195907011986011001 NIDN.
9413026603
Diketahui dan di Sahkan oleh
Dekan FKIP
Ketua Program Studi
Universitas Suryakancana Cianjur Pedidikan Kewarganegaraan
FKIP unsur Cianjur
Drs. H. Iyep
Chandra Hermawan M.Pd Prof.Drs.
H.A. Kosasih Djahiri NIP. 195907011986011001
NIDN.
0025053601
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada zaman modern ini secara berangsur-angsur
Indonesia akan berkembang menjadi Negara maju. Di butuhkan manusia yang
berkompetitif dan sadar akan waktu, dan mampu menerapkan sikap disiplin yang
tinggi sehingga mencipakan manusia yang bermutu dan berkualitas.
Untuk itulah manusia dituntut untuk bisa menanamkan
disiplin dalam belajar, agar mampu menjadi menusia dewasa yang bisa menambah
wawasan keilmuan, terlatih dalam berpikir dalam menanamkan kebiasaan yang mampu
yang menanamkan disiplin dalam diri manusia, maka dari itu, diperlukan proses
disiplinisasi siswa untuk mengembangkan siswa untuk mengembangkan siswa supaya
lebih tertib dalam proses belajar, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang
terlatih dalam dunia pendidikan.
Penerapan mental disiplin siswa dikalangan peserta
didik bukanlah hal mudah untuk di wujudkan, hal ini bukan hanya di sebabkan
oleh sifat peserta didik yang masih berusia remaja secara psikologis sedang
mencari jati diri, tetapi factor tenaga pendidik yang kurang optimal dalam
mengupayakan penerapan pemahaman dikap disiplin kepada peserta didik sangat
mempengaruhi, sehingga tujuan yang di harapkan tidak dapat tercapai,
Pembentukan sikap disiplin peserta didik sangat
penting, karena tanpa sikap disiplin, besar kemungkinan upaya siswa dalam
mencapai belajar yang sesungguhnya akan sulit tercapai. Oleh karena itu
diperlukan upaya-upaya diri berbagai pihak baik itu pendidik atau peserta
didik. Untuk terus mengembangkan mental disiplin, salah satu unsure pendidik
yang sangat erat tugas dan guru pendidikan kewarganegaraan.
Dalam dunia pendidikan khususnya pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, upaya meningkatkan kedisiplinan merupakan factor
yang yang cukup penting dalam membantu siswa uttuk mencapai tujuan yang di
cita-citakna karena disiplin merupakan kunci untuk meraih keberhasilan. Sesuai
dengan ayat Alquran yang memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan dan
peraturan yang telah di tetapkan, antara lain:
Yang artinya, “Hai
orang-orang yang beriman, tatailah Allah dan taatilah kepada Rasulnya dan uril
amri diantara kamu, (Qs- Annisa: 59)
1.2
Perumusan
dan Pembatasan Masalah
1.2.1
Perumusan
Masalah
Pokok permasalahan yang akan diteliti
sejauh mana tingkat kedisiplinan dan
pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh Siswa SMK Negeri 1 Cianjur ?
1.2.2 Pembatasan Masalah
Mengingat begitu kompleksnya
permasalahan di sekolah terutama dalam hal kesdisiplinan sehingga penuis
membatasi ruang lingkup permasalahan dengan tujuan yang ingin di capai dapat
terpenuhi. Pembatasan permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Sejauh mana tingkat
kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Cianjur ?
b.
Bagaimana tingkat
kedisiplinan siswa dalam berpakaian sesuai dengan aturan ?
c.
Bagaimana tingkat
kedisiplinan siswa dalam ketetapan penggunaan waktu?
d.
Bagaimana upaya untuk
meningkatkan kesadaran siswa supaua tidak membolos?
e.
Bagaimana upaya
pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya tidak
membolos ?
f.
Bagaimana upaya
pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam
penggunaan ketetapan waktu?
g.
Bagaimana upaya
pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya
berpakaian sesuai dengan aturan?
1.3
Devinisi
Operasional
Untuk
memperjelas masalah yang akan di teliti, maka penulis menetukan definisi
operasional sebagai berikut:
a.
Studi adalah Belajar
b.
Kasus adalah
Permasalahan
c.
Pelanggaran adalah
perilaku yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
d.
Disiplin adalah
kepatuhan dan ketaatan terhadap tata tertib atau aturan (KBBI 2005:268)
e.
Siswa adalah murid
terutama pada tingkat dasar dan menengah
(KBBI 2005:1077)
f.
Bimbingan adalah
mengarahkan petunjuk atau penjelasan cara mengerjakan sesuatu. (KBBI 2005:152)
g.
Membolos adalah tidak
masuk kerja atau sekolah (KBBI 2005:161)
h.
Berpakaian sesuai
dengan aturan adalah rapih, baik, dan bersia
(KBBI 2005:1159)
1.4
Variabel
Penelitian
Variabel
penelitian adalah sesuatu yang menjadi penelitian merupakan inti atau
problematik. Dengan kata lain untuk menyusun problematik penelitian, dalam
penelitian ini terdapat dua variabel dan beberapa indikator penelitian, kedua
variabel tersebut adalah :
1.4.1
Variabel
bebas (independent variable)
Yaitu mempengaruhi
variabel lainnya. Untuk meneliti ini variabel bebasnya adalah Studi Kasus
Pelanggaran. Dengan indicator sebagai berikut:
a.
Tindakan Pelanggaran
b.
Perilaku Disiplin
1.4.2
Variabel terikat (dependent variable)
Yaitu yang dipengaruhi
oleh variabel bebas. Untuk penelitian ini variabel terikatnya adalah Disiplin
Siswa. Dengan Indikator:
a.
Tidak membolos
b.
Berpakaian sesuai
dengan aturan
c.
Ketetapan penggunaan
waktu
1.5
Tujuan dan Keguanaan
Penelitian
1.5.1
Tujuan
Penelitian
a.
Tujuan Umum
Ingin mengetahui
pelanggaran tentang kedisiplinan siswa
SMK Negari 1 Cianjur
b.
Tujuan Khusus
Sesuai dengan
pembatasan masalah di atas, maka tujuan
khusus penelitian ini yaitu ingin mengetahui:
a.
Sejauh mana tingkat
kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Cianjur ?
b.
Bagaimana tingkat
kedisiplinan siswa dalam berpakaian sesuai dengan aturan ?
c.
Bagaimana tingkat
kedisiplinan siswa dalam ketetapan penggunaan waktu?
d.
Bagaimana upaya untuk
meningkatkan kesadaran siswa supaua tidak membolos?
e.
Bagaimana upaya
pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya tidak
membolos ?
f.
Bagaimana upaya
pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam
penggunaan ketetapan waktu?
g.
Bagaimana upaya
pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya
berpakaian sesuai dengan aturan.
1.6 Anggapan Dasar dan
Hipotesis
1.6.1
Anggapan
Dasar
Sebagai
asumsi terhadap permasalahan yang di teliti, maka terlebih dahulu akan
dikemukakan anggapan dasar sebagai acuan dan titik tolak pasa penelitian ini.
Menurut Winarno Surakmad di kutip oleh Suharsimi Arikunto yang berjudul
Prosedur penelitian (1998:60) anggapan
dasar atau postulat adalah pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
penyelidik.
Adapun
anggapan dasar yang menjadi titik tolak dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a.
Secara
khusus meningkatkan kedisiplinan siswa bertujuan agar aktifitas agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. (Warlim Isya dkk 1990 : 90)
b.
Pendidikan
kewarganegaraan di maksudkan untuk membekali peserta didik dengan budi pekerti,
pengetahuan dan kemampuan dasar, berkenaan dengan hubungan antar sesama warga
Negara maupun antar warga dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela
Negara agar menjadi warga Negara yang di andalkan oleh bangsa Negara. (Tabrani
Rusyan, 2003 : 7)
1.6.2
Hipotesis
Hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih
rendah atau kebenarannya belum meyakinkan.” ( Nana Sudjana 1987 : 37) Hipotesis
di rumuskan sebagai arah petunjuk kearah pemecahan masalah penelitian, dalam
penelitian ini penulis merumuskannya sebagai berikut:
1.6.2.1.
Hipotesis Umum
‘Jika
guru melakukan upaya maksimal maka kedisiplinan siswa akan meningkat”.
1.6.2.2
Hipotesis Khusus
a.
Sejauh mana tingkat
kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Cianjur ?
b.
Bagaimana tingkat
kedisiplinan siswa dalam berpakaian sesuai dengan aturan ?
c.
Bagaimana tingkat
kedisiplinan siswa dalam ketetapan penggunaan waktu?
d.
Bagaimana upaya untuk
meningkatkan kesadaran siswa supaua tidak membolos?
e.
Bagaimana upaya
pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya tidak
membolos ?
f.
Bagaimana upaya
pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam
penggunaan ketetapan waktu?
g.
Bagaimana upaya
pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya
berpakaian sesuai dengan aturan.
1.7 Populasi dan Sampel Penelitian
1.7.1
Populasi
Menurut WirantoSurachmad, (1972 : 91)
yang di maksud dengan populasi subyek yang di teliti adalah sebagai berikut
“Totalitas adalah semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau oengukuran ,
kuantitatif maupun kualitatif dari pada laralteristik tertentu mencapai
kesimpulan obyek yang lengkap dinamakan populasi, adapun yang di ambil sebagian
dinamakan sample”
Jadi berdasarkan pengertian di atas,
penulis mengambil populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1
Cianjur
Perincian Populasi tersebut di uraikan
dalam table berikut.
TABEL
I
POPULASI
SISWA KELAS XI AK 1, XI AK 2, XI AK 3, XI AP 1, XI AP 2 SMK Negeri 1 Cianjur
NO
|
KELAS
|
JUMLAH SISWA
|
1
|
XI
AK 1
|
40
|
2
|
XI
AK 2
|
40
|
3
|
XI
AK 3
|
40
|
4
|
XI
AP 1
|
40
|
5
|
XI
AP 2
|
40
|
Jumlah
|
200
|
1.7.2. Sampel
Menurut
Winarto Surachmad, (1972 : 69) yang di maksud dengan Sampel adalah sebagai berikut “ Sebagian dari
populasi yang di pandang refresentatif terhadap populasi itu”
Dalalm penelitian ini penulis
mengambil secara acak sebanyak 20 % dari jumlah populasi, dengan sampel yang
mewakili seluruh objek penelitian (20 % x 200 siswa) adalah 40 siswa. Adapun
perinciannya di uraikan sebagai berikut.
NO
|
KELAS
|
JUMLAH SISWA
|
1
|
XI
AK 1
|
10
|
2
|
XI
AK 2
|
10
|
3
|
XI
AK 3
|
10
|
4
|
XI
AP 1
|
5
|
5
|
XI
AP 2
|
5
|
Jumlah
|
40
|
No comments:
Post a Comment