Tuesday, December 11, 2012

Proposal Skripsi Studi Kasus Pelanggaran Disiplin Siswa di SMK 1 Cianjur

STUDI KASUS PELANGGARAN DISIPLIN SISWA
DI SMK NEGERI 1 CIANJUR

Proposal Penelitian

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas syarat Mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan


Oleh :
Lan Lan Risdiana
01020201080192











PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
CIANJUR
2010

Proposal Penelitian ini di bimbing
Oleh:



           Pembimbing I                                                              Pembimbing II.


Drs. H. Iyep Chandra Hermawan M.Pd                Banan Sarkosih S.Pd. M.Pd
NIP. 195907011986011001                                          NIDN. 9413026603



                                                 Diketahui dan di Sahkan oleh


                Dekan FKIP                                              Ketua Program Studi
 Universitas Suryakancana Cianjur                     Pedidikan Kewarganegaraan
         FKIP unsur Cianjur




Drs. H. Iyep Chandra Hermawan M.Pd          Prof.Drs. H.A. Kosasih Djahiri NIP. 195907011986011001                                 NIDN. 0025053601


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Pada zaman modern ini secara berangsur-angsur Indonesia akan berkembang menjadi Negara maju. Di butuhkan manusia yang berkompetitif dan sadar akan waktu, dan mampu menerapkan sikap disiplin yang tinggi sehingga mencipakan manusia yang bermutu dan berkualitas.
Untuk itulah manusia dituntut untuk bisa menanamkan disiplin dalam belajar, agar mampu menjadi menusia dewasa yang bisa menambah wawasan keilmuan, terlatih dalam berpikir dalam menanamkan kebiasaan yang mampu yang menanamkan disiplin dalam diri manusia, maka dari itu, diperlukan proses disiplinisasi siswa untuk mengembangkan siswa untuk mengembangkan siswa supaya lebih tertib dalam proses belajar, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang terlatih dalam dunia pendidikan.
Penerapan mental disiplin siswa dikalangan peserta didik bukanlah hal mudah untuk di wujudkan, hal ini bukan hanya di sebabkan oleh sifat peserta didik yang masih berusia remaja secara psikologis sedang mencari jati diri, tetapi factor tenaga pendidik yang kurang optimal dalam mengupayakan penerapan pemahaman dikap disiplin kepada peserta didik sangat mempengaruhi, sehingga tujuan yang di harapkan tidak dapat tercapai,
Pembentukan sikap disiplin peserta didik sangat penting, karena tanpa sikap disiplin, besar kemungkinan upaya siswa dalam mencapai belajar yang sesungguhnya akan sulit tercapai. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya diri berbagai pihak baik itu pendidik atau peserta didik. Untuk terus mengembangkan mental disiplin, salah satu unsure pendidik yang sangat erat tugas dan guru pendidikan kewarganegaraan.
Dalam dunia pendidikan khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, upaya meningkatkan kedisiplinan merupakan factor yang yang cukup penting dalam membantu siswa uttuk mencapai tujuan yang di cita-citakna karena disiplin merupakan kunci untuk meraih keberhasilan. Sesuai dengan ayat Alquran yang memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan dan peraturan yang telah di tetapkan, antara lain:
Yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, tatailah Allah dan taatilah kepada Rasulnya dan uril amri diantara kamu, (Qs- Annisa: 59)

1.2         Perumusan dan Pembatasan Masalah
1.2.1        Perumusan Masalah
Pokok permasalahan yang akan diteliti sejauh mana  tingkat kedisiplinan dan pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh Siswa SMK Negeri 1 Cianjur ?  
1.2.2    Pembatasan Masalah
Mengingat begitu kompleksnya permasalahan di sekolah terutama dalam hal kesdisiplinan sehingga penuis membatasi ruang lingkup permasalahan dengan tujuan yang ingin di capai dapat terpenuhi. Pembatasan permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Sejauh mana tingkat kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Cianjur ?
b.      Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa dalam berpakaian sesuai dengan aturan ?
c.       Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa dalam ketetapan penggunaan waktu?
d.      Bagaimana upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa supaua tidak membolos?
e.       Bagaimana upaya pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya tidak membolos ?
f.       Bagaimana upaya pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam penggunaan ketetapan waktu?
g.      Bagaimana upaya pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya berpakaian sesuai dengan aturan?

1.3         Devinisi Operasional
Untuk memperjelas masalah yang akan di teliti, maka penulis menetukan definisi operasional sebagai berikut:
a.    Studi adalah Belajar
b.    Kasus adalah Permasalahan
c.    Pelanggaran adalah perilaku yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
d.   Disiplin adalah kepatuhan dan ketaatan terhadap tata tertib atau aturan (KBBI 2005:268)
e.    Siswa adalah murid terutama pada tingkat dasar dan menengah  (KBBI 2005:1077)
f.     Bimbingan adalah mengarahkan petunjuk atau penjelasan cara mengerjakan sesuatu. (KBBI 2005:152)
g.    Membolos adalah tidak masuk kerja atau sekolah  (KBBI 2005:161)
h.    Berpakaian sesuai dengan aturan adalah rapih, baik, dan bersia  (KBBI 2005:1159)

1.4         Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang menjadi penelitian merupakan inti atau problematik. Dengan kata lain untuk menyusun problematik penelitian, dalam penelitian ini terdapat dua variabel dan beberapa indikator penelitian, kedua variabel tersebut adalah :
1.4.1        Variabel bebas (independent variable)
Yaitu mempengaruhi variabel lainnya. Untuk meneliti ini variabel bebasnya adalah Studi Kasus Pelanggaran. Dengan indicator sebagai berikut:
a.       Tindakan Pelanggaran
b.      Perilaku Disiplin
1.4.2        Variabel terikat (dependent variable)
Yaitu yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Untuk penelitian ini variabel terikatnya adalah Disiplin Siswa. Dengan Indikator:
a.       Tidak membolos
b.      Berpakaian sesuai dengan aturan
c.       Ketetapan penggunaan waktu

1.5          Tujuan dan Keguanaan Penelitian
1.5.1        Tujuan Penelitian
a.       Tujuan Umum
Ingin mengetahui pelanggaran  tentang kedisiplinan siswa SMK Negari 1 Cianjur
b.      Tujuan Khusus
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas,  maka tujuan khusus penelitian ini yaitu ingin mengetahui:
a.       Sejauh mana tingkat kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Cianjur ?
b.      Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa dalam berpakaian sesuai dengan aturan ?
c.       Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa dalam ketetapan penggunaan waktu?
d.      Bagaimana upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa supaua tidak membolos?
e.       Bagaimana upaya pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya tidak membolos ?
f.       Bagaimana upaya pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam penggunaan ketetapan waktu?
g.      Bagaimana upaya pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya berpakaian sesuai dengan aturan.

1.6  Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.6.1        Anggapan Dasar
Sebagai asumsi terhadap permasalahan yang di teliti, maka terlebih dahulu akan dikemukakan anggapan dasar sebagai acuan dan titik tolak pasa penelitian ini. Menurut Winarno Surakmad di kutip oleh Suharsimi Arikunto yang berjudul Prosedur  penelitian (1998:60) anggapan dasar atau postulat adalah pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik.
Adapun anggapan dasar yang menjadi titik tolak dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.      Secara khusus meningkatkan kedisiplinan siswa bertujuan agar aktifitas agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. (Warlim Isya dkk 1990 : 90)
b.      Pendidikan kewarganegaraan di maksudkan untuk membekali peserta didik dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar, berkenaan dengan hubungan antar sesama warga Negara maupun antar warga dengan Negara serta pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga Negara yang di andalkan oleh bangsa Negara. (Tabrani Rusyan, 2003 : 7)
1.6.2        Hipotesis
Hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih rendah atau kebenarannya belum meyakinkan.” ( Nana Sudjana 1987 : 37) Hipotesis di rumuskan sebagai arah petunjuk kearah pemecahan masalah penelitian, dalam penelitian ini penulis merumuskannya sebagai berikut:
1.6.2.1. Hipotesis Umum
        ‘Jika guru melakukan upaya maksimal maka kedisiplinan siswa akan meningkat”.
1.6.2.2 Hipotesis Khusus
a.       Sejauh mana tingkat kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Cianjur ?
b.      Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa dalam berpakaian sesuai dengan aturan ?
c.       Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa dalam ketetapan penggunaan waktu?
d.      Bagaimana upaya untuk meningkatkan kesadaran siswa supaua tidak membolos?
e.       Bagaimana upaya pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya tidak membolos ?
f.       Bagaimana upaya pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam penggunaan ketetapan waktu?
g.      Bagaimana upaya pemberian bimbingan dari guru untuk meningkatkan kesadaran siswa supaya berpakaian sesuai dengan aturan.

1.7   Populasi dan Sampel Penelitian
1.7.1        Populasi
Menurut WirantoSurachmad, (1972 : 91) yang di maksud dengan populasi subyek yang di teliti adalah sebagai berikut “Totalitas adalah semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau oengukuran , kuantitatif maupun kualitatif dari pada laralteristik tertentu mencapai kesimpulan obyek yang lengkap dinamakan populasi, adapun yang di ambil sebagian dinamakan sample”
Jadi berdasarkan pengertian di atas, penulis mengambil populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Cianjur
Perincian Populasi tersebut di uraikan dalam table berikut.
TABEL I
POPULASI SISWA KELAS XI AK 1, XI AK 2, XI AK 3, XI AP 1, XI AP 2 SMK Negeri 1 Cianjur
NO
KELAS
JUMLAH SISWA
1
XI AK 1
40
2
XI AK 2
40
3
XI AK 3
40
4
XI AP 1
40
5
XI AP 2
40
Jumlah
200


1.7.2. Sampel
Menurut Winarto Surachmad, (1972 : 69) yang di maksud dengan Sampel  adalah sebagai berikut “ Sebagian dari populasi yang di pandang refresentatif terhadap populasi itu”
Dalalm penelitian ini penulis mengambil secara acak sebanyak 20 % dari jumlah populasi, dengan sampel yang mewakili seluruh objek penelitian (20 % x 200 siswa) adalah 40 siswa. Adapun perinciannya di uraikan sebagai berikut.

NO
KELAS
JUMLAH SISWA
1
XI AK 1
10
2
XI AK 2
10
3
XI AK 3
10
4
XI AP 1
5
5
XI AP 2
5
Jumlah
40




  


No comments:

Post a Comment