Wednesday, February 13, 2013

Laporan Observasi Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur


DINAS PERTANIAN KABUPATEN CIANJUR


MAKALAH


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Pendidikan PolitikPada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
                     Dosen Pembina   : Drs. Gun Gun Guswandi M. Pd
                     Dosen Pelaksana : Ilham Fajar Suhendar S. Pd



Disusun Oleh :
               Nama          : Lan Lan Risdiana
              NPM           : 01020201080192
              Tingkat      : III A


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
CIANJUR
2010

KATA PENGANTAR

          Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat taufik dan hidayahnya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas melakukan observasi tentang kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur dengan baik dan lancar
          Observasi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Pemerintahan Daerah pada jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Suryakancana Cianjur
          Penulis menyadari bahwa observasi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka, atas selesainya observasi ini kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya:
a.    Allah SWT
b.    Drs. Gun Gun GuswandiM. Pd selaku dosen pembina mata kuliah Sistem Pemerintahan Daerah
c.    Ilham Fajar Suhendar S. Pd selaku dosen pelaksana mata kuliah Sistem Pemerintahan Daerah
d.   Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur
e.    Kepala Sub Bag Umum Dan Kepegawaian Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur
Penulis menyadari bahwa keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, telah menjauhkan observasi ini dari kesempurnaan. Untuk itu sumbang saran serta kritik yang membangun dari para pembaca senantiasa penulis harapkan.
          Akhirnya besar harapan penulis, agar observasi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang bergerak dari dunia pendidikan pada umumnya

Cianjur,  Mei 2011

                          Penulis

BAB I
PENDAHULUAN


1.1         Latar Belakang
          Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan unsur pelaksana otonom daerah di bidang pertanian tanaman pangan dan Hortikultura,dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
          Berdasarkan kedudukannya, susunan organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2003, tentang Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur Keputusan Bupati Nomor 07 Tahun 2001, Tanggal 7 Februari 2001, tentang SOTK Pembentukan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, dan terakhir diatur oleh Perda No 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi Pemerintah Daerah dan Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaetn Cianjur (Pasal 66). Dinas Pertanian
          Berdasarkan Peraturan Bupati Cianjur Nomor 15 Tahun 2009 Struktur Organisasi Dinas Pertanian berubah kembali menjadi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, dengan tugas pokok dinas adalah melaksanakan sebagian kewenangan Otonomi Daerah Kabupaten di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur merupakan Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah dalam Bidang Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Kepala Daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Cianjur No. 15 Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Organisasi di Lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kebupaten Cianjur.
          Perumusan kebijakan teknis dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan laporan penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Penyelenggara sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dinas dalam penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

1.2         Tujuan Penulisan
§  Mendeskripsikan tentang kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Cianjur
§  Untuk memnuhi salah satu tugas dari mata kuliah Sistem pemerintahan Daerah
§  Menjelaskan tentang Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura kabupaten Cianjur secara lebih dalam

BAB II
PEMBAHASAN


2.1     Visi dan Misi
          Visi dinas pertanian adalah terwujudnya pembangunan pertanian berbasis potensi local yang berwawasan lingkungan melalui Agrobisnis dan agrowisata dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat (2006-2011).dalam rangka mencapai visi tersebut,telah ditetapkan misi sebagai berikut:
§   Meningkatkan, menjaga dan memelihara keaneka ragaman hayati yang mendorong /  mendukung pembangunan pertanian dan perkebunan.
§   Meningkatkan produksi baik kualitas maupun kuantitas berbagai komoditas  unggulan yang memiliki daya saing dan nilai ekonomis tinggi.
§   Mendorong dan mempasilitasi masuknya investasi pembangunan dibidang agrobisnis dan agrowisata dilahan pertanian dan perkebunan.
§   Mendorong kemandirian dan peran serta petani dan kelembagaan tani dan pengusaha pertanian dalam pembangunan pertanian .
§   Optimalisasi sumberdaya alam secara selektif dan berwawasan lingkungan.
§   Meningkat kan pengetahuan dan keterampilan sumberdaya manusia secara optimal.

2.2     Rencana Strategis Tahun 2010
          Rencana strategis Tahun 2010 merupakan penjabaran dari visi dan misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur antara lain
§   Pembangunan pertanian untuk ketahanan pangan melalui Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN),
§   Palawija melalui peningkatan produksi dan produktivitas. Hortikultura melalui enam pilar, dan bina usaha petani melalui panca yasa.
§   Pengembangan Early Warning System (EWS) pada gangguan OPT, bencana
§   alam, Elnino dan Lanina terhadap komoditas pertanian.
§   Pengembangan pertanian berbasis potensi bahan lokal dan berdasarkan
§   komoditas unggulan.
§   Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kelembagaan agribisnis kelompok tani, gapoktan, asosiasi, dan pusat pengembangan pelatihan perdesaan swadaya (P4S).
             Pembangunan pertanian dengan pengembangan kawasan melalui Agropilitan, Prima tarsi, ATP, PUAP, LM3, P4K, LEISA, dan GEMAR Paket A. Dalam upaya peningkatan ketahanan pangan diarahkan untuk peningkatan produksi komoditas padi, palawija (kedele, jagung dan kacang tanah), sedangkan sayuran diantaranya cabe, bawang daun, tomat, wortel serta buah - buahan adalah pisang, mangga, durian dan buah yang prospektif adalah jambu bol sedangkan bunga diarahkan pada kawasan bunga potong (KABUDAPO). Pengembangan komoditas hortikultura difokuskan pada komoditas yang bernilai ekonomi, mempunyai peningkatan sebaran luas dan permintaan pasar tinggi baik pasar domestik maupun eksport.
          Untuk meningkatkan produksi dan penanganan basil komoditi tersebut diatas ditempuh melalui dukungan antara lain
§  Mempersiapkan dan menyebarluaskan teknologi maju tepat guna dan spesifik.
§  Memasyarakatkan penggunaan pupuk organik dan pemupukan dengan azas 6 tepat.
§  Melakukan pembinaan dan pengembangan alsintan pra panen, pasca panen
§  dan pengolah hasil serta mendorong pertumbuhan UPJA.
§  Mengoptimalkan pembinaan gerakan operasional dan penerapan teknologi
§  pengendalian OPT.
§  Memantapkan pemasyarakatan pengendalian hama terpadu.
§  Meningkatkan kinerja yang bersamaan dalam produksi dan penggunaan hasil.
             Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura pada hakekatnya merupakan upaya perubahan ke arah yang lebih baik dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat, untuk itu dibutuhkan adanya pertumbuhan clan pemerataan hasil-hasil pembangunan pertanian. Program pembangunan pertanian Tahun 2010 dilaksanakan melalui enam program terdiri atas :
§  Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan tujuan memfasilitasi peningkatan kapasitas dan posisi tawar petani, memperkokoh kelembagaan tani dan meningkatkan akses petani terhadap sumberdaya produktif serta meningkatkan pendapatan dari hasil usahataninya.
§  Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan tujuan ketersediaan pangan nasional, regional, kabupaten, kecamatan, desa sampai ketingkat rumah tangga yang cukup, aman dan terjangkau serta meningkatnya keragaman produksi untuk kemandirian konsumsi pangan masyarakat dan kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah kerawanan pangan.
§  Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian diarahkan terhadap pasilitasi berkembangnya usaha untuk menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah dan daya saing tinggi baik di pasar domestik maupun internasional, sehingga secara bertahap adanya peningkatan daya saing produk unggulan daerah melalui inovasi yang berkelanjutan.
§  Program Penerapan Teknologi Pertanian adalah penerapan berbagai teknologi usahatani melalui penggunaan input produksi yang efisien menurut spesifik lokasi, sehingga mampu menghasilkan produktivitas maksimal untuk menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan.
§  Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian dengan tujuan terselenggaranya kegiatan penyuluhan untuk merubah prilaku pengetahuan, sikap dan keterampilan petani sehingga terwujudnya petani yang mandiri, berwawasan agribisnis serta mampu mengelola sumberdaya secara efisien dan berkelanjutan.
§  Program Pengembangan Agribisnis adalah upaya untuk meningkatkan daya tawar petani dengan menerapkan perencanaan usaha tani melalui informasi harga dari tingkat petani sampai dengan ke tingkat konsumen


2.3     Tugas Pokok dan Fungsi
          Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah dibidang pertanian tanaman pangan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.
          Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Pertanian mempunyai fungsi sebagai berikut :
§  Perumusan kebijakan teknis dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan laporan penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dibidang
§  Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan/ atau perundang-undangan yang berlaku
§  Pembinaan dan pelaksanaan tugas dinas dalam penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku
§  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Horitulkura.
        Tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur dituangkan dalam susunan organisasi yang mampu menjamin terlaksananya tugas pokok dan fungsi secara efektif dan efisien.
          Susunan Organisasi beserta uraian tata kerja yang komprehensif menggambarkan wewenang dan tanggung jawab setiap unsur organisasi tentang pengendalian dan interaksi antara pimpinan dan bawahan serta mekanisme koordinasi internal organisasi guna menjamin kesepahaman, kesatuan arah dan keterpaduan dalam pencapaian tujuan organisasi

2.4     Arah Kebijakan
A.   Pengembangan Komoditas Prioritas
          Pengembangan Komoditas prioritas tanaman pangan (padi, palawija) dan hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan biofarmaka) telah memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi sektor pertanian maupun perekonomian Kabupaten Cianjur, selain penyerapan jumlah rumah tangga yang mengandalkan sumber pendapatan juga dapat penyerapan tenaga kerja. Komoditas tanaman pangan memiliki peranan pokok sebagai pemenuh kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negeri yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan dan pakan, sehingga dari sisi Ketahanan Pangan fungsinya menjadi amat penting dan strategis. Pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura difokuskan kepada aspek ketersediaan pangan dan agribisnis yang mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat. Komoditas tanaman pangan diprioritaskan pada beberapa komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan komoditas unggulan kecamatan dengan sasaran pada swasembada. Komoditas hortikultura juga merupakan komoditas yang sangat penting dan strategis karena salah satu komponen penting dari Pola Pangan Harapan, karena hortikultura khususnya sayuran dan buah-buahan sebagai bagian penting dari keseimbangan pangan yang dikonsumsi, sehingga harus tersedia setiap saat dalam jumlah yang cukup, mutu yang baik, aman konsumsi, harga yang terjangkau, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
          Komoditas hortikultura juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, sehingga usaha agribisnis hortikultura dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani baik bersekala kecil, menengah maupun besar karena potensi serapan pasar tradisional, pasar modern maupun pasar luar negeri. Untuk komoditas prioritas ekonomi yang telah dikembangkan :
§  Komoditas prioritas nasional dan regional adalah padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, pisang dan bunga krisan.
§  Komoditas regional yaitu komoditas yang khusus dikembangkan di Kabupaten yang pengembangannya mendampingi komoditas strategis nasional dan dikembangkan secara ekonomis di setiap Kecamatan.
§  Komoditas prioritas lokal spesifik yaitu komoditas ekonomis yang dikembangkan di masing – masing kecamatan seperti padi Pandan Putri sebagai hasil rekayasa generatif dari padi Pandanwangi , Jambu Bol, rambutan Arialaka dan bunga sedap malam Dian Arum.
          Ciri – ciri komoditas prioritas adalah :
§  Sesuai dengan agroekosistem dan agroklimat di wilayah tersebut.
§  Memiliki peluang pasar.
§  Melibatkan masyarakat tani setempat.
§  Dikembangkan oleh petani kecil dalam kelompok tani.
§  Memiliki prospek nilai tambah dalam skala usaha komersial.
§  Bernilai ekonomis.
B.       Komoditas Prioritas Lokal Spesifik (Padi Pandanwangi)
          Padi Pandanwangi adalah beras khas Cianjur berasal dari padi bulu varietas lokal, karena nasinya yang beraroma pandan, maka padi dan beras ini terkenal dengan sebutan ”Pandanwangi” Varietas unggul lokal padi Pandanwangi cocok ditanam di dataran sedang dengan ketinggian ± 650-1000 DPL dan yang paling terkenal berasal dari Desa Jambudipa Kecamatan Warungkondang, dan pengembangannya di Kecamatan Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Cianjur. Cilaku dan Kecamatan Sukaresmi dengan total areal tahun 2010 seluas + 1.500 Ha. Uniknya apabila ditanam di luar daerah tersebut rasanya berbeda dan aromanya tidak muncul, hingga saat ini belum ada kualitas Pandanwangi yang dapat menandingi kualitas Pandanwangi dari daerah/kecamatan-kecamatan tersebut di atas. Sejak tahun 1970 beras Pandanwangi dipasarkan dengan sekala kecil pada waktu itu disebut beras harum dengan merek dagang Pandanwangi dengan nama lain diberi gelar beras “Istana” atau beras “Menteri” karena rasanya enak sehingga harganya lebih mahal. Menurut Stefanika.G salah seorang duta dari FAO menyatakan bahwa “beras Pandanwangi merupakan peluang emas bagi pelaku ekonomi”. Beras Cianjur Pandanwangi sudah termashur baik regional, nasional bahkan di mancanegara, jenis padi varietas lokal Cianjur yang menghasilkan beras Cianjur Asli Pandanwangi termasuk varietas Javonica atau biasa dikenal padi bulu, mempunyai keunggulan rasa sangat enak, pulen dan beraroma wangi pandan. Upaya kelestarian padi varietas Pandanwangi melalui pemuliaan pada tahun 2001-2003 yang dilakukan selama 5 (lima) musim tanam padi Pandanwangi, sebagai pengusulnya adalah : Pemerintah Kabupaten Cianjur/Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, BPSB TPH Provinsi Jawa Barat dan Balai Penelitian Padi Sukamandi. Penelitian padi Pandanwangi di prakarsai oleh Dr. Ian Daradjat dan Ir. Suwito M.S, nilai keberhasilan pemurnian berdasarkan surat keputusan Menteri Pertania No.163/Kpts/LB.240/3/2004 tentang pelepasan gelar padi sawah Pandanwangi Cianjur sebagai varietas unggul padi lokal “PANDANWANGI”.

2.5     Struktur Organisasi
           
          Struktur Organisasi Dinas berdasarkan Peraturan Bupati Cianjur Nomor 15 Tahun 2009 terdiri atas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Pembantu Kepala Dinas adalah Sekretaris. Unsur pelaksana adalah Bidang, Sub bidang, Seksi, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional. Untuk lebih jelasnya susunan organisasi pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah sebagai berikut :
§  Kepala Dinas
§  Sekretariat, membawahkan :
§  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
§  Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
§  Sub bagian Penyusunan Program.
§  Bidang Pertanian Tanaman Pangan, membawahkan :
§  Seksi Bina Sarana Produksi Tanaman Pangan ;
§  Seksi Bina Budidaya Tanaman Pangan ;
§  Seksi Bina Perlindungan Tanaman Pangan
§  Bidang Pertanian Tanaman Hortikultura, membawahkan:
§  Seksi Bina Sarana Produksi Tanaman Hortikultura ;
§  Seksi Bina Budidaya Tanaman Hortikultura ;
§  Seksi Bina Perlindungan Tanaman Hortikultura ;
§  Bidang Bina Usaha Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahkan :
§  Seksi Bina Teknik Pengelolaan Pasca Panen;
§  Seksi Bina Usaha Tani Agribisnis.
§  Bidang Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahkan :\Seksi Prasarana dan Sarana Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
§  Seksi Penyuluhan Tanaman Pangan dan Hortikultura ;
§  Seksi Pembinaan Mutu Tenaga Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
§  UPTD
§  Kelompok Jabatan Fungsional
Daftar Nama Pejabat Dinas Pertanian TPH (Disperta) Kab.Cianjur
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Ir. YEYEH A. JUNAEDI
195603051986031005
Sekretaris
Ir. H. YANTO HARTONO, MM
196410261992031003
Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
WANA MULYAWAN
NIP.196103151983031016
Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Perlengkapan
TURYADI
NIP.19600415198203101
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program
Ir. ENAN LAKSANA SUHENDAR
NIP.196203141982081001
Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan
Ir. SITI LISJE AISJAH
195905181986032003
Kepala Seksi Bina Sarana Produksi Tanaman Pangan
Ir. DEDI NURAHMAT, MP
NIP.196602221992031006
Kepala Seksi Bina Budi Daya Tanaman Pangan
DEDIH HASANUDIN, SP
NIP.196311091989121002
Kepala Seksi Bina Perlindungan Tanaman Pangan
WARTINI, SP
NIP.196801131997032001
Kepala Bidang Pertanian Tanaman Hortikultura
EDY SUHERMAN, STP
NIP.195602031978031005
Kepala Seksi Bina Sarana Produksi Tanaman Hortikultura
Ir. MOHAMAD SOBUR
NIP.196212211992021001
Kepala Seksi Bina Budi Daya Tanaman Hortikultura
DEDE SUHERMAN, SP
NIP.195903081987111001
Kepala Seksi Bina Perlindungan Tanaman Hortikultura
SOLIHIN, STP
NIP.196103061984091001
Kepala Bidang Bina Usaha Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikulitura
Ir. HENNY IRIANI WINATA
NIP.196204231991092001
Kepala Seksi Bina Teknik Pengolahan Pasca Panen
BARKAH BASTIAN
NIP.195805181982031005
Kepala Seksi Bina Usaha Tani Agribisnis
JAYANUDIN SETIADIREJA
NIP.195907151980031008
Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Ir. ZULKARNAEN, MM
195810081983031019
Kepala Seksi Prasarana Dan Sarana Penyuluhan Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura
SOIDAH, STP
NIP.195912131982122003
Kepala Seksi Bina Penyuluhan Dan Kelembagaan Petani Tanaman Pangan Dan Hortikultura
SOBANDI, STP
NIP.196004171984031010

2.6     Tema Pembangunan Tahun 2010
        Program kerja oprasional merupakan upaya untuk mengimplementasikan strategi organisasi, didukung dengan sumber daya yang ada. Pada Tahun 2010 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur menetapkan tema pembangunan " Tersedianya pangan yang cukup, bergizi, aman, berkualitas dan terjangkau yang diiringi oleh meningkatnya pendapatan petani "

2.7     Arah pembangunan Tahun 2010
          Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Cianjur menetapkan arah pembang-unan Tahun 2010 difokuskan kepada aspek ketersediaan pangan yang mampu menghasilkan produk yang mezniliki daya saing dan nilai tambah sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat. Komoditas tanaman pangan dipioritaskan pada beberapa komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan komoditas unggulan kecamatan dengan sasaran pada swasembada.
          Komoditas hortikultura juga merupakan komoditas yang sangat penting dan strategis karena merupakan komponen penting dari Pola Pangan Harapan, hortikultura khususnya sayuran dan buah-buahan sebagai bagian penting dari keseimbangan pangan yang dikonsumsi, sehingga harus tersedia setiap saat dalam jumlah yang cukup, mutu yang baik, aman konsumsi, harga yang terjangkau, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

2.8     Kerangka Pengukuran Kinerja
          Pengukuran Kinerja keg-'atan dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Data kinerja diperoleh melalui sistern pengumpulan data kinerja dari dua sumber yaitu: (1) data internal, yang berasal dari sistem informasi yang ada, baik laporan kegiatan reguler meliputi bulanan, triwulanan, semesteran dan laporan kegiatan lainnya; (2) data eksternal digunakan sepanjang relevan dengan pencapaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur.
          Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur Tahun 2010, yaitu Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan Kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Untuk tahun 2010 indikator input ini diprioritaskan pada penggunaan dana kegiatan yang dilakukan pengukuran kinerja, dengan satuan rupiah. Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu Kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik. Indikator output yang digunakan bervariasi mulai dari output terselenggaranya kegiatan (jumlah kegiatan), jumlah orang, jumlah laporan, dan jumlah barang/ jasa lainnya dari hasil pelayanan ataupun pelaksanaan tugas lainnya, dengan satuan kegiatan, orang, paket, buah, unit, rupiah dan sebagainya. Indikator hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output Kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Indikator ini menggunakan angka mutlak dan relatif (%). Indikator manfaat (benefit) dan dampak (impact) yang berkaitan dengan kegiatan tahun anggaran 2010 tidak dilakukan pengukuran.
          Pengukuran kinerja mencakup Kinerja Kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja kegiatan. Pengukuran kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). Pengukuran tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).
          Perhitungan persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) baik dalam PKK maupun PPS memperhatikan karakteristik komponen realisasi dalam kondisi:
a. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus:
% pencapaian Rencana tingkat      Realisasi =X100 % capaian Rencana
b. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja maka digunakan rumus:
          Berdasarkan pengukuran kinerja kegiatan dalam formulir PKK dan kinerja sasaran dalam formulir PPS, dilakukan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan dan sasaran. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan pencapaian visi dan misi, serta agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan di masa yang akan datang. Evaluasi terhadap capaian kinerja sasaran dinilai dengan skala pengukuran ordinal yang dibuat dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
% pencapaian Rencana           Rencana - (Realisasi - Rencana) =      X 100% tingkat capaian Rencana
a.
X >_ 85           .
Baik
b.
75<_ X<85      .
Cukup
c.
55<_ X<75      .
Sedang
d.
X < 55   .
Kurang
          Setelah evaluasi kinerja, dilakukan analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Efisiensi terjadi karena realisasi masukan lebih kecil dari target, realisasi keluaran tetap diperoleh sesuai dengan targetnya, ataupun realisasi masukan yang sesuai dengan targetnya kemudian diperoleh realisasi keluaran yang lebih besar dari targetnya, hal ini juga menunjukkan bahwa realisasi keluaran melampaui target.
          Analisis efektivitas menggambarkan tingkat kesesuaian antara sasaran dan tujuan dengan hasil (outcomes). Selain itu, analisis juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

2.9     Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
          Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran stratejik Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur tahun 2010 yang mendukung kepada pencapaian visi dan misi dinas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pencapaian Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur Tahun 2010 yang berkaitan dengan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, bertujuan memfasilitasi peningkatan kapasitas dan posisi tawar petani, memperkokoh kelembagaan tani dan meningkatkan akses petani terhadap sumberdaya produktif serta meningkatkan pendapatan dari hasil usahataninya, sasaran adalah
memperkokoh kelembagaan tani dan meningkatkan akses petani terhadap sumberdaya produktif serta meningkatkan pendapatan dari hasil usahataninva. capaian indikator kinerja sebagai berikut :
No.
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
0
Capaian
Kinerja
1
Jumlah petani yang
mengikuti HKP
(Kuningan)
Orang
20
20
100
2
Jumlah petani yang
mengikuti rembug KTNA
(Kaltim)
Orang
3
3
100
3
Sarana dan Prasarana P4S
U
3
3
100
Evaluasi dan Analisis adalah sebagai berikut:
          Meningkatnya pengetahuan petani di Kabupaten Cianjur dengan mengikuti kegiatan Hari Krida Pertanian Tingkat Jawa Barat, dilanjutkan dan kegiatan pengembangan pelatihan swadaya petani merupakan salah program dan wadah bagi para petani yang ada di Kabupaten Cianjur, untuk bertukar informasi dan keberhasilan - keberhasilan petani dalam berusaha tani di seluruh Indonesia, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dari petani. Indikatornya adalah jumlah petani yang mengikuti pelatihan sebanyak 20 orang.

2. Pencapaian Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur Tahun 2010 yang berkaitan dengan Program Peningkatan Ketahanan Pangan, adalah sasaran sebagai berikut : Meningkatnya produksi pertanian dalam rangka mewujutkan ketahanan pangan, hal tersebut dicapai dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:
No
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
Kinerja
1
Data potensi pertanian
Paket
1
1
100
2
Rehabilitasi JITUT
     Unit
6

100
3
Rehabilitasi JIDES
Unit
23
23
100
4
Rehabilitasi/Pembangunan
Embung
Unit
14
14
100
5
Pembuatan Sumur Resapan
Unit
20
_          20
100

Pemagaran BPP
Unit
12
12
100
7
Pemagaran Lanjutan
Unit
2
2
100
8
Pemagaran Lanjutan + Rabat
Unit
1
1
100

Rehabilitasi Rumah Dinas BPP
Unit
2
2
100
10
Rehabilitasi Rumah BPP
Unit
2
2
100
11
Rehabilitasi ruang pertemuan
BPP
Unit
3
3
100
12
Pengadaan Cupper
Unit
6
6
100
13
Pengadaan APPO
Unit
11
11
100
14
Pengadaan pompa air
Unit
18
18
100
15
Jalan Produksi
Paket
7
7
100
16
jalan Usaha Tani
Paket
5
5
100
17
Pembangunan Rumah Dinas
BPP
Unit
1
1
100
18
Pembangunan kantor + Rumah
Dinas BPP
Unit
1
1
100
19
Pembangunan lumbung padi
Unit
12
12
100
20
Pengembangan Rumah
Kompos
Unit
9
9
100
Ev,aluasi dari arialisis adalah sebagai berikut:
        Upava untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dimulai dari perencanaan pembangunan pertanian, dengan menyusun data potensi pertanian dl masing-masing kecamatan, dibuat suatu pemetaan wilayah pertanian yang potensial sesuai dengan kondisi topografi dan geografisnya. Penvediaan perbaikan jaringan irigasi merupakan salah satu prioritas pembangunan selama Tahun 2010. Pada tahun ini dibangun 6 unit jaringan irigasi tingkat usaha tani sebanyak, jaringan pedesaan sebanyak 23 unit, 5 paket jalan produksi, 7 paket jalan usaha tani, merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil - hasil pertanian. Untuk mengantisipasi kondisi ikilm yang ekstrim selama tahun 2010, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura membangun embung 14 unit, sumur resapan sebamyak 20 unit, dan pompa air sebanyak 18 unit.
          Penguatan dalam bidang pengembangan sumberdaya manusia pertanian, khususnya penyuluh pertanian dengan memberikan kondisi yang representative bagi kegiatan penyuluhan dengan pembangunan sarana dan parasana penyuluhan, pembangunan ruang pertemuan bagi para penyuluh pertanian. Untuk menyediakan ketersediaan benih ditingkat petani, dibuat lumbung padi sebanyak 12 unit ditempatkan pada kecamatan yang tingkat produktivitas pertaniannya tinggi. Berbagai kegiatan tersebut melengkapi usaha Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur Tahun 2010 dalam memberikan pelayanan kepada publik khususnya masyarakat pertanian yang ada di Kabupaten Cianjur dan mengingkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Cianjur. Hasil pengukuran kinerja dan evaluasi menunjukan bahwa dengan beberapa kegiatan yang ada pada program ketahanan pangan seperti pengaturan pola tanam dan perbaikan saluran irigasi terjadi peningkatan produksi dari berbagai komoditas pertanian, realisasi produksi padi Tahun 2010 untuk padi sawah 849.092 Ton GKG, padi ladang 66.174 Ton GKG, total produksi padi mencapai 915.266 Ton GKG, peningkatan produksi terjadi pula pada komoditas palawija yakni realisasi produksi kedele 11.280 ton biji kering, jagung 55.238 Ton, kacang tanah 19.603 Ton, kacang hijau 634 Ton, ubi kayu 139.029 Ton dan ubi jalar 18.479 Ton. Persentase realisasi produksi padi meningkat 122,59 % dari target, sedangkan untuk komoditas palawija sebagian besar capaian produksi melebihi target yang ditetapkan, prosentase capaian produksi tertinggi pada komoditas kacang hijau dan jagung. Tahun 2010 produksi jagung mencapai 129,03 % kedele 103,92, kacang hijau 198,13%, ubi kayu 117,72%, kacang tanah dan ubi jalar 91,88% dan 80,14%.
          Usaha untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pertanian baik petugas maupun petani dengan cara meningkatkan pengetahuan, sikap clan keterampilannya untuk itu bangun sarana penyuluhan /bangunan BPP sebanyak 2 unit di kecamatan pemekaran. Balai Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu wadah tempat berkumpulnya para petani clan petugas pertanian untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi petani dalam bidang budidaya sampai dengan pasca panen, dengan sarana dan prasarana yang memadai merupakan salah satu motivator bagi para penyuluh untuk meningkatkan kinerjanya melakukan pembinaan kepetani dan kelompok tani serta pengawalan terhadap hasil dan produk-produk pertanian.
          Disamping berdasarkan hasil pengukuran kinerja atas produksi di atas, evaluasi juga dilakukan berdasarkan realisasi luas tanam, luas panen dan produktifitas selama tahun 2010. Realisasi luas tanam pada periode Januari - Desember Tahun 2010 untuk komoditi padi sawah 134.217 Ha, padi ladang 15.657 Ha, jagung 9.848 Ha, ubi kayu 7.537 Ha, Ubi jalar 1.656 Ha, Kacang tanah 12.098 Ha, kedele 7.109 Ha, kacang hijau 502 Ha.
          Realisasi luas panen pada periode Januari - Desember Tahun 2010 untuk komoditi padi sawah 141.577 Ha, padi ladang 23.070 Ha, jagung 11.672 Ha, ubi kayu 8.024 Ha, ubi jalar 1.619 Ha, kacang tanah 15.117 Ha, kedele 7.983 Ha, kacang hijau 631 Ha.
          Demikian juga dengan produktivitas selama tahun 2010, produktivitas padi sawah mencapai 59,97 kw/ha gabah kering giling (GKG), padi ladang mencapai 78,16 kwintal gabah kering giling (GKG). Produktivitas beberapa produk pertanian tidak mencapai target, hal ini disebabkan karena kondisi iklim yang ekstrim selama tahun 2010, sehingga populasi serangan hama penyakit tanaman salah satunya hama wereng semakin tinggi, untuk produktivitas palawija pencapaian produktivitas tertinggi pada komoditi ubi kayu yakni mencapai 173,27 ku/ Ha atau 111,94 % dari target disusul dengan pencapaian realisasi produktivitas yang melebihi target jagung sebesar 47,33 kwintal atau 106,28% dari target. Data realisasi selengkapnya tersaji pada lampiran.

3. Pencapaian Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur tahun 2010 yang berkaitan dengan Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian adalah sasarannya mengembangkan kewirausahaan pertanian dengan capaian Indikator Kinerja sebagai berikut :





%
No.
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Kinerja
1.
Terbangunnya fasilitas
bangunan packing house
unit
1
1
100
2
Rehabilitasi sarana dan
prasarana STA
paket
1
1
100
Evaluasi dan analisis adalah sebagai berikut:
          Capaian kinerja untuk kegiatan peningkatan pernasaran hasil produksi pertanian dengan terbangunnya packing house, rehabilitasi sarana dan prasarana STA antara lain, instalasi air bersih dan air limbah tercapai 100 %. Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan packing house dan sarana prasarana agribisnis, antara lain menunjang peningkatan pemasaran hasil pertanian komoditas hortikultura khususnya sayuran dataran p eningkatan aksesbilitas petani mobilitas tansaksi jual beli sayuran, memutus rantai penjualan, mendukung pengembangan kewirausahaan di tingkat petan: Uan pelaku usaha pertanian lainnya.

4. Pencapaian sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2010 yang berkaitan dengan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan adalah Terlaksanannya pelatihan penagkar benih jagung komposit, dengan capaian indikator kinerja sebagai berikut :
No.
Indikator Sasaran

Satuan'Target
Realisasi
%
Capaian
Kinerj a
1.
Jumlah pelatihan SL
Orang
25
25
100

penangkar benih jagung
komposit




2
Jumlah peserta pelatihan SL
Orang
120
120
100

PT"I'




Evaluasi dan artalisis adalah sebagai berikui:
          Penerapan teknologi pertanian melalui pelatihan sekolah lapang penerapan teknologi terpadu sebanyak 25 orang dan bantuan saprodi pertanian. Hasil evaluasi dan analisis menunjukan bahwa sepanjang tahun 2009 kegiatan telah dilaksanakan 100%. Dukungan bantuan benih jagung, kedele, pupuk majemuk, pupuk organik dan pestisida yang diberikan merupakan stimulan bagi kelompok tani untuk dapat menerapkan teknologi sesuai anjuran.

5. Pencapaian Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur Tahun 2010 yang berkaitan       dengan         Program            Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapngan adalah Sasaran sbb: Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan wawasan penyuluh pertanian lapangan di Kabupaten Cianjur, dengan capaian Indikator Kinerja sebagai berikut:





%
No.
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Kinerj a
1.
Terbayarkan honor BOP
THL - TB penyuluh
pertanian selama 2 bulan
Orang
117
117
100
2.
Terbayarkan oprasional
PPL
Orang
153
153
100
Evaluasi dan analisis adalah sebagai berikut
          Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL - TB PP) adalah petugas pertanian yang direkrut oleh Departemen
Pertanian berjumlah 117 orang, tugasnya adalah mendampingi, mengawal, membimbing petani dan kelompok tani agar mampu meningkaatkan produksi dan produktivitas baik padi, palawija
maupun komoditas hortikultura, untuk meningkatkan kinerjanya Pemda Kabupaten Cianjur memberikan insentif selama dua bulan, dan penempatan THL - TBPP tersebut oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ditempatkan di masing-masing desa se Kabupaten Cianjur.
Pada era globalisasi dan pasar bebas ini, persaingan untuk produk pertanian akan semakin berat, oleh karena itu para petugas pertanian dituntut untuk mampu meningkatkan pengetah.uan, keterampilan dan wawasannya baik dibidang teknologi, budidaya maupun akses pasar.

6. Pencapaian Sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur tahun 2010 yang berkaitan dengan Program Pengembangan Agribisnis, adalah meningkatnya daya tawar petani dengan menerapkan perencanaan usaha tani melalui informasi harga dari tingkat petani sampai dengan ke tingkat konsumen, capaian Indikator Kinerja sebagai berikut:
No.
Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
Kinerj a
1.
Peserta bimbingan teknis
kelompok PUAP
orang
190
190
100
2.
Jumlah peserta GEMAR
orang
235
235
100
3
Tersalurkannya bibit
durian ke kelompok tani
pohon
1900
1900
100
4
Tersalurkannya bibit
nangka ke kelompok tani
pohon
325
325
100
Evaluasi dan analisis adalah sebagai berikut:
        Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa program pengembangan agribisnis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Tahun 2010 di tekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan dilaksanakan pelatihan-pelatihan agribisnis pada akhirnya mampu meningkatkan keterampilan para pelaku pertanian khususnya kelompok tani yang pada akhirnya mampu meningkatkan produksi maupun produktivitasnya. Untuk meningkatkan luas areal pertanaman buah-buahan di berikan bantuan bibit durian dan bibit nangka untuk petani, kelompok tani, tujuannya untuk menambah jumlah pohon induk khususnya buah-buahan yang cocok ditanam diwilayah Kabupaten
Cianjur. %lemberikan dan mensosialisasikan petani tentang budidava durian dan nangka sesuai dengan peringkat baik, untuk menghasilkan produk produk yang laku nzoderen maupun tradisional.
          Keberhasilan/Prestasi - Prestasi yang telah dicapa: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur selama Tahun 2010
1. Juara Nasional
a. Petugas Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (POPT) Kecamatan Cugenang;
b.  Perusahaan yang bergerak di bidang hortikultura (CV. Samsabila) Kecamatan Sukaresmi.
2. Penghargaan Gubernur Jawa Barat kepada Kelompok KWT Rambati desa Cikondang Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur atas prakarsa dan prestasinya dalarn dalam mewujudkan Pembangunan Ketahanan Pangan di lingkungannya kategori kelompok Binaan PKK / KWT pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-30 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010.

2.10   Efisiensi dan Efektivitas
          Setiap proses kegiatan dan kelembagaan pemerintahan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-baiknya dari berbagai sumber daya yang tersedia, salah satu bentuk sistem kepemerintahan yang baik atau good governance adalah efisien dan efekrif dalam penggunaan anggaran baik APBN maupun APBD.

2.11   Akuntabilitas Keuangan
        Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur TA. 2010 setelah perubahan sebesar Rp. 18.921.070.700,- dengan rincian anggaran dan realisasi seperti pada tabel berikut.
Anggaran dan realisasi APBD Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur tahun 2010
Uraian
Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
a. Pendapatan



- Retribusi Daerah



a. Penggantian cetak



dokumen pengadaan
65.700.000
66.300.000
100,91
b. Pasar grosir/Pertokoan
70.800.000
13.600.000
19,21
c. Penjualan produksi
152.898.000
58.500.000
38,26
usaha daerah



Jumlah Pendapatan
289.398.000
138.400.000
47,82
b. Belanja
- Belanja Tidak Langsung
10.205.200.100
10.015.631.600
98,14
- Belanja Langsung
8.715.870.600
8.407.200.836
96,46
Jumlah Belanja
18.921.070.700
18.422.832.436
97,37

 
BAB III
ANALISIS

          Sepanjang Tahun 2010 tidak ada permasalahan yang signifikan yang dapat mengakibatkan ketidaklancaran keseluruhan proses pembangunan dan proses pelaksanaan kegiatan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, akan tetapi ada beberapa kegiatan yang tidak dapat terealisasi, hal tersebut dikarenakan beberapa kegiatan tersebut bersumber dari anggaran yang berasal dari pendapatan asli daerah atau PAD dinas.
          Keadaan kelompok tarsi berdasarkan kelas kelompok bila dibandingkan dengan Tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 117,34 atau dari 2.145 kelompok tarsi. Pada Tahun 2010 menjadi 2.517 kelompok tarsi. Perkembangan MA Mitra Cai Tahun 2010 di lihat dari segi kuantitas cukup menggembirakan, tetapi apabila di tinjau dari segi aktivitasnya masih diperlukan pembinaan yang lebih baik lagi.
          Dari jumlah 329 unit MA yang termasuk kriteria sudah berkembang pada Program Peningkatan Ketahanan Pangan Kegiatan Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur (TP) WISMP Tahun 2010 ada 67 unit yang sudah mendapat Legalisasi (Pemberian Badan Hukum) dan tersebar di beberapa kecamatan.
          Arah pengembangan 2010 berupa program pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura Tahun 2010 ini difokuskan pada aspek ketersediaan pangan dan agribisnis, dimana operasional program pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk mempasilitasi tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha bidang tanaman pangan dan hortikultura, sehingga mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan petani dan masyarakat.
          Capaian indikator kinerja sasaran dinas pertanian tahun 2010 masing-masing sebagai berikut; Program Peningkatan Kesejahtraan Petani, terdiri dari 3(tiga) indikator kinerja sasaran yang berkaitan dengan program seluruhnya menujukan capaian kinerja diatas 85%atau berpredikat “baik”. Program Peningkatan Kesejatraan Pangan, terdiri dari 20 (dua puluh) indicator kinerja sasaran yang berkaitan dengan program  seluruhnya menunjukan capaian kinerja diatas 85% atau berpredikat”baik”. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Petani terdiri dari 2(dua) indicator kinerja sasaran yang berkaitan dengan program seluruhnya menunjukkan capai kinerja diatas 85% atau berpredikat “Baik”. Program penerapan teknologi pertanian, 2 (dua) program pemberdayaan penyuluhan pertanian/perkebunan, terdiri dari 2(dua) indicator kinerja sasaran yang berkaitan dengan program seluruhnya menunjukan capain kinerja diatas 85% atau berpredikat “baik”. Program Pengembangan Agribisnis , dan Program Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) paket A, terdiri dari 2(dua) indicator kinerja sasaran yang berkaitan dengan program seluruhnya menunjukan capaian kinerja diatas 85% atau berpredikat”baik”.
          Keberhasilan/Prestasi – Prestasi yang telah dicapai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur selama Tahun 2010 :
§  Penghargaan Presiden Republik Indonesia kepada Bupati Cianjur dalam prestasi meningkatkan produksi padi diatas standar nasional 5% Tahun 2010.
§  Juara Nasional
§  Petugas Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (POPT) Kecamatan Cugenang;
§  Perusahaan yang bergerak di bidang hortikultura (CV. Samsabila) Kecamatan Sukaresmi.
§  Penghargaan Gubernur Jawa Barat kepada Kelompok KWT Rambati desa Cikondang Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur atas prakarsa dan prestasinya dalam dalam mewujudkan Pembangunan Ketahanan Pangan di lingkungannya kategori kelompok Binaan PKK / KWT pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-30 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010.
§  Juara Terbaik Tingkat Jawa Barat Kabupaten Kepala Cabang Dinas Kecamatan Warungkondang dalam rangka lomba kinerja Kepala Cabang Dinas Se Jawa Barat.


Dari hasil evaluasi data dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2010 dapat disimpulkan sebagai berikut:
          Dari hasil analisis kinerja diperoleh capaian akhir kinerja pencapaian sasaran
Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur Tahun 2010, yaitu :
§  Sasaran Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan cara meningkatnya kapasitas dan posisi tawar petani, memperkokoh kelembagaan tani clan meningkatkan akses petard terhadap sumberdaya produktif serta meningkatkan pendapatan dari hasil usahataninya, mencapai kinerja di atas 85% atau berpredikat baik.
§  Sasaran Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan Terwujudnya ketersediaan pangan nasional, regional, kabupaten, kecamatan, desa sampai ketingkat rumah tangga yang cukup, aman dan terjangkau serta meningkatnya keragaman produksi untuk kemandirian konsumsi pangan masyarakat clan kemampuan masyarakat dalam mengatasi kerawanan pangan, mencapai kinerja di atas 85% atau berpredikat baik.
§  Sasaran Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian diarahkan pada fasilitasi berkembangnya usaha untuk menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah dan daya saing tinggi baik dipasar domestik maupun internasional, selungga secara bertahap adanya peningkatan daya saing produk unggulan daerah melalui inovasi yang berkelanjutan. mencapai kinerja diatas 85% atau berpredikat baik.
§  Sasaran Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian adalah Terlatihnya Kelompok Tani dalam menggunakan input produksi yang efisien menurut spesifik lokasi, sehingga mampu menghasilkan produktivitas maksimal untuk menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan, mencapai kinerja diatas 85% atau berpredikat baik.
§  Sasaran Terwujutnya petani yang mandiri, berwawasan agribisnis serta mampu mengelola sumberdaua secara efisien dan berkelenjutan, meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan dan Wawasan Penyuluh Pertanian Lapangan dalam rangka Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan di Kabupaten Cianjur, mencapai kinerja diatas 85% atau berpredikat baik.
§  Sasaran Program Pengembangan Agribisnis Meningkatnya daya tawar petani dengan menerapkan perencanaan usaha tani melalui informasi harga dari tingkat petani sampai dengan tingkat konsumen, mencapai kinerja diatas 85% atau berpredikat baik.
§  Tahun 2010 Produksi padi sawah mencapai 849.092 Ton GKG atau naik 22,59% dari target 692.630 Ton GKG. Produksi naik 87.124 Ton GKG, dengan kenaikan mencapai 11,43% dari realisasi tahun 2009 sebesar 761.968 Ton GKG.
§  Produksi palawija jagung 55.238 Ton pipilan kering, kedele 11.280 Ton biji kering, kacang hijau 634 Ton biji kering, ubi kayu 139.029 Ton dan ubi jalar 18.479 Ton, kacang tanah 19.603 ton. Produksi komoditas palawija pada Tahun 2010 melebihi target kecuali produksi ubi jalar dan kedele yang cenderung turun diakibatkan kondisi iklim yang ekstrim.
§  Tahun 2010 Kabupaten Cianjur surplus beras 229.537 Ton, setelah produksi padi sawah dan padi ladang (915.266 Ton GKG) digunakan untuk konsumsi penduduk dan kebutuhan benih.
§  Realisasi PAD 47,82 %, anggaran belanja tak langsung terealisasi 98,14% dan belanja langsung 96,46 %.

 

BAB IV
PENUTUP

4.1     Kesimpulan
          Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan unsur pelaksana otonom daerah di bidang pertanian tanaman pangan dan Hortikultura,dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
          Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Pertanian mempunyai fungsi sebagai berikut :
§  Perumusan kebijakan teknis dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, evaluasi dan laporan penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dibidang
§  Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan/ atau perundang-undangan yang berlaku
§  Pembinaan dan pelaksanaan tugas dinas dalam penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku
§  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan bupati sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Horitulkura.

4.2     Saran
          Penulis memohon kepada seluruh pembaca khususnya guru sebagai insan pendidik agar dapat menggunakan hasil observasi ini dalam pembelajaran di sekolah dalam rangka supaya siswa-siswa dapat mengetahui tentang keberadaan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur


DAFTAR PUSTAKA

          Lakip Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur tahun 2010
          Bapak Wana Mulyawan sebagai Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur
          www.cianjurkab.go.id






No comments:

Post a Comment